Jenis-jenis Pop Up Store
Ada beberapa jenis pop up store yang dapat dipertimbangkan oleh UMKM. Pertama, terdapat permanent pop up, di mana toko pop up awalnya yang eksperimental berubah menjadi toko permanen jika berhasil menarik cukup pengunjung dan penjualan. Contohnya adalah merek Myskinbutbetter yang membuka toko permanen setelah sebelumnya hanya menjadi toko pop up di Pakuan Mall Jogja.
Selanjutnya, terdapat juga marketing event pop up, di mana toko pop up digunakan untuk peluncuran produk atau merek baru. Misalnya, Oppo menggunakan konsep marketing event pop up untuk meluncurkan Oppo Find N2 Flip, dengan membuka toko pop up di 8 mall tersebar di 5 kota besar.
Selain itu, terdapat juga seasonal pop up store yang memanfaatkan musim tertentu untuk meraih pendapatan maksimal. Contohnya adalah JakCloth pop up store Ramadhan dan Lebaran yang dibuka di Sedayu City, Kelapa Gading.
Terdapat juga experimental pop up store yang digunakan oleh UMKM untuk mencoba produk, pasar, atau pengalaman ritel yang berbeda. Contohnya adalah HMNS Perfumery yang membuka pop up experience kedua di Ashta District 8, SCBD, Jakarta Selatan untuk mencoba konsep parfum baru.
Selanjutnya, terdapat juga pop up virtual, di mana interaksi pelanggan dilakukan dalam format digital yang menyerupai berbelanja di toko fisik. Contohnya adalah UKM Virtual Expo Jateng 2021 yang berhasil mencetak omzet hingga Rp4,4 miliar.
Terakhir, terdapat juga pop in store, yaitu toko pop up yang ada di dalam toko yang lebih besar. Hal ini membantu menghemat biaya sewa dan menarik pelanggan dari toko utama. Contohnya adalah The Thur-Shirt Company yang menjual pakaian anak-anak dan memanfaatkan kesempatan untuk muncul di John Lewis, salah satu toko departemen terkenal di Inggris.